Jumat, 01 Juni 2012

Translasi Mata uang asing


Alasan-Alasan Melakukan Translasi
Perusahaan dengan operasi di DN/LN , L/K konsolidasi penting agar pengguna memahami secara utuh.
L/K anak perusahaan LN yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang induk perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya di sebut TRANSLASI.
Translasi menyebabkan kesulitan dalam menentukan keuntungan dan kerugian antar perusahaan (dalam satu korporasi) maupun antar periode. Tantangan inilah yang mempengaruhi evaluasi kinerja mnajemen.
Latar Belakang dan Terminologi
Translasi tidak sama dengan konversi. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter. Dalam translasi tidak ada pertukaran fisik dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi.
Pasar uang merupakan tempat jual-beli mata uang negara-negara dagang utama. Tempat inilah yang menjadi tempat transaksi perdagangan, transfer pembayaran kredit, dan pengiriman barang sehingga para pelaku bisnis terlindung dari resiko ketidakstabilan nilai tukar.
Transaksi mata uang asing terjadi di pasar spot, forward, dan swap.
  1. Mata uang yang diperjualbelikan pada spot harus dikirimkan secepatnya.
  2. Transaksi pada forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan.
  3. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau melibatkan pembelian forward dan penjualan spot atas mata uang secara bersamaan.
Istilah Translasi Mata Uang Asing
Atribut
Konversi
Diskonto
Posisi aktiva bersih beresiko
Mata uang asing
L/K dalam mata uang asing
Transaksi mata uang asing
Translasi mata uang asing
Operasi Luar Negeri
Kontrak pertukaran forward
Mata uang fungsional
Kurs historis
Mata uang lokal
Pos-pos moneter
Mata uang pelaporan
Tanggal penyelesaian
Kurs spot
Tanggal transaksi
Penyesuaian translasi
Unit pengukuran
Permasalahan
Karena volatilitas kurs nilai tukar Eropa, Amerika dan Asia berfluktuasi, translasi menimbulkan keuntungan/kerugian. (Lihat di www.federalreserve.gov/releases/H10/hist/)
Pada 1 Januari 2002, euro secara resmi menjadi mata uang dari 12 negara Eropa. Pada Mei 2004 lebih dari 10 negara-negara Uni Eropa lain menyusul.
Contoh Translasi :
Negara
Kurs
Euro
1.0000
Schiling Austria
13.7603
Lira Italia
1936.2700

100 Schiling Austria berapa Lira?
Schiling Austria ke Euro                     100/13.7603 =7.267283 Euro
Euro ke Lira                                        7.267283 x 1936.27 = 14071.42 Lira
Pengaruh Alternatif Kurs Translasi Terhadap L/K
Kurs nilai tukar untuk translasi mata uang asing menjadi mata uang domestik terdiri dari:
1.      Kurs Kini
2.      Kurs Historis
3.      Kurs Rata-Rata
Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi L/K dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing.
Transaksi mata uang asing terjadi saat perusahaan membeli/menjual barang (pembayaran dalam mata uang asing atau perusahaan meminjam/meminjamkan mata uang asing), sedang translasi diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan pelapor.
Transaksi Mata Uang Asing
Perspektif Transaksi Tunggal
Penyesuaian nilai tukar diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap akun transaksi dan penyelesaianya merupakan satu peristiwa tunggal.
Perspektif Dua Transaksi
Penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai peristiwa terpisah dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang.
Translasi Mata Uang Asing
Metode Kurs Tunggal
Penerapan satu kurs nilai tukar, yaitu kurs kini atau kurs penutupan untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar.
Metode Kurs Berganda
Menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukar kini dalam proses transaksi. Ada 3 metode, yaitu: Metode kini-nonkini, Metode Moneter-nonmoneter, dan Metode Temporal.
Pengaruh Laporan Keuangan                                                              
                                                                                                                         
Keuntungan dan Kerugian Translasi             Penangguhan                Penangguhan dan amortisasi
                                                                                                     Penangguhan parsial                       
         Ditangguhkan

Perkembangan Akuntansi Translasi
Sebelum 1967
Praktek akuntansi perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin (ARB) No. 4 yang kemudian terbit kembali sebagai Bab 12 ARB No. 43.
1965 - 1975
Menurut ARB No. 43, persediaan boleh ditranslasi dengan kurs historis, Hutang jangka panjang ditranslasi dengan kurs kini. Accounting Board Opinion No. 6 tahun 1965 membolehkan mentranslasi hutang piutang dengan kurs kini.
1975 - 1981
Untuk mengakhiri polemik translasi, FASB mengeluarkan FAS No. 8 tahun 1975 yang mengharuskan menggunakan translasi temporal dan keuntungan/kerugian translasi dan transaksi harus diakui sebagai laba/rugi selama periode perubahan nilai tukar.
1981 - Kini
FASB mengundang komentar publik yang tidak puas atas FAS No. 8. Akhirnya terbitlah Statement of Financial Accounting Standards No. 52 tahun 1981.
Isi SFAS No. 52
SFAS No. 52 mengakui sudut pandang induk maupun anak perusahaan sebagai kerangka dasar pelaporan yang sah.
Dalam L/K konsolidasi mata uang primer yang digunakan setiap entitas disebut mata uang fungsional (functional currency). Jadi mata uang fungsional setiap entitas merupakan mata uang lingkungan ekonomi utama di mana perusahaan beroperasi.
Penentuan mata uang fungsional menentukan pula pilihan metode translasi untuk konsolidasi dan perlakuan keuntungan/kerugin kurs.
Pilihan Metode Translasi
  1. Translasi apabila Mata Uang Lokal Merupakan Mata Uang Fungsional
  2. Translasi apabila Dolar AS Merupakan Mata Uang Fungsional
  3. Translasi apabila Mata Asing Merupakan Mata Uang Fungsional 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar