Jumat, 01 Juni 2012

Manajemen Resiko


Para eksekutif keuangan menghargai cara baru dan imaginatif untuk meminimalkan eksposur atas volatilitas valas, harga komoditi, tingkat suku bunga, dan harga sekuritas.
Industri keuangan menawarkan produk lindung nilai keuangan, seperti swap mata uang, swap suku bunga dan opsi.
Pembuat standar akuntansi membahas prinsip/standar pengukuran dan pelaporan yang tepat untuk produk-produk keuangan. Sehingga perusahaan melakukan pelaporan keuangan secara internasional semakin baik.  
Semua ini untuk mengurangi resiko penggunaan instrumen yang sering tertutup. Oleh karena itu mempelajari istilah manajemen resiko menjadi penting (lihat Tampilan 11-1).
Hal Mendasar Manajemen Resiko
Tujuan utama manajemen resiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.
Untuk itu kita memerlukan pengetahuan tentang:
  1. Resiko pasar
  2. Resiko likuiditas
  3. Diskontinuitas pasar
  4. Resiko kredit
  5. Resiko regulasi
  6. Resiko pajak
  7. Resiko akuntansi
Mengapa Mengelola Resiko Keuangan?
Mengendalikan resiko keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan, karena investor menyukasi manajer keuangan yang mampu mengidentifikasi dan mengelola resiko pasar.
Stabilitas aliran kas bisa meminimalkan kejutan laba, sehingga ekspektasi arus kas naik. Stabilitas laba mengurangi resiko gagal bayar & kebangkrutan.  
Manajemen eksposur yang aktif membuat perusahaan bisa konsentrasi pada resiko bisnis utama. Misal, perusahaan manufaktur dapat terlindung dari resiko suku bunga dan mata uang dengan berkonsentrasi pada produksi & pemasaran.
Pemberi pinjaman (kreditur), karyawan dan pelanggan juga bisa memperoleh manfaat dari manajemen eksposur.
Kreditur  : Toleransi resiko lebih rendah dibanding stockholders.
Karyawan : Melalui dana pensiun dan imbalan lebih baik .
Pelanggan : Membatasai resiko yang dihadapi konsumen.
Peranan Akuntansi
Identifikasi Resiko Pasar
Mengkuantifikasi Penyeimbangan
Manajemen Resiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
  1. Antisipasi pergerakan kurs
  2. Pengukuran resiko kurs valuta asing
  3. Perancangan strategi perlindungan
  4. Pembuatan sistem pengendalian manajemen resiko internal
Manajemen Potensi Resiko
  1. Potensi resiko translasi
  2. Potensi resiko transaksi
  3. Potensi resiko akuntansi vs ekonomi
Strategi Perlindungan
  1. Lindung Nilai Neraca
  2. Lindung Nilai Operasional
  3. Lindung Nilai Kontraktual
Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai
  1. Kontrak Forward Valas
  2. Future Keuangan
  3. Opsi Mata Uang
  4. Swap Mata Uang
  5. Perlakuan Akuntansi
  6. Isu Praktek
Pengungkapan
Manajemen Resiko Keuangan
  1. Mata uang asing (Foreign Currency)
  2. Nilai atas Resiko (Value at Risk)
Transaksi Lindung Nilai dan Instrumen Keuangan Derivatif
 Manajemen Mata Uang Asing
Kendali Keuangan
Poin-poin Pengendalian Keuangan
Acuan yang tepat
Sistem Pelaporan





Perencanaan dan kendali manajemen


Kemajuan IT secara terus menerus mengubah ruang lingkup usaha dan ketentuan pelaporan internasional.
Persaingan global, cepatnya penyebaran informasi, dan tekanan lain semakin mempersempit perbedaan nasional praktek akuntansi.
Topik yang di bahas di buku ini meliputi; 1). Perencanaan dan kendali keuangan (Sekarang/n), 2). Manajemen resiko Internasional (Mg ke-n), dan 3). Penentuan harga transfer (Mg ke-n+1).
Pembuatan Model Usaha
Empat dimensi utama model usaha
  1. Identifikasi faktor utama kemajuan perusahaan
  2. Merumuskan tehnik peramalan dan analisis kemampuan perusahaan
  3. Mengembangkan sumber-sumber data untuk pilihan strategis
  4. Mentranslasi pilihan menjadi tindakan yang spesifik.
Alat Perencanaan
Dalam identifikasi faktor yang relevan di masa depan, analisis lingkungan eksternal dan internal sangat membantu perusahaan untuk mengenali tantangan dan kesempatan.
Analisis SWOT
1.      Strengths
2.      Weakness
3.      Opportunities
4.      Threats
Akuntan membantu memberikan data yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan perencanaan strategis. Informasi juga bisa berasal dari sumber selain catatan akuntansi.
Penganggaran Modal
Investasi luar merupakan keputusan yang strategis dan penuh resiko. Oleh karena itu perencanaan formal harus dilakukan, seperti dengan membuat Capital Budgeting + C/B Analysis.
Pertimbangan sifat investasi (independen/mutually exclusive) dan menggunakan NPV yang paling optimal.
Dalam lingkungan internasional, perencanaan investasi tidaklah sederhana karena harus mempertimbangkan, perbedaan sistem hukum, sistem akuntansi, laju inflasi, resiko nasioanal, mata uang dan segmentasi pasar.
Sudut Pandang Hasil Keuangan
Manajer keuangan internasional harus mempertimbangkan rate of return dari aspek Proyek LN dan Proyek Induk Perusahaan.
Evaluasi hasil investasi dari sudut pandang investor domestik induk perusahaan tidak memadai lagi, tetapi lebih memadai jika dilihat dari sudut pandang negara tuan rumah.
Solusinya adalah manajer keuangan harus merespon kepada kelompok investor dan non-investor di organisasi dan lingkungannya.
Mengukur Ekspektasi Pengembalian
Mengukur ekspektasi arus kas sungguh cukup menantang, sehingga manajer keuangan harus memiliki gambar tentang proyeksi arus kas (lihat Gambar berikut ini).
Kerumitan proyeksi arus kas haru mempertimbangkan:
  1. Arus kas proyek vs Induk Perusahaan
  2. Arus kas induk perusahaan yang terikat dengan pendanaan.
  3. Pendanaan bersubsidi
  4. Resiko politik.
Biaya Modal Multinasional
Teori Capital Budgeting menyatakan, suatu proyek harus menghasilkan rate of return setidaknya sama dengan cost of capital agar proyek dapat diterima.
Metode gabungan ekspektasi pengembalian deviden dan ekpektasi tingkat pertumbuhan deviden.
ke =  Di / P0 + g
Keterangan :
Di = ekspektasi deviden per lembar saham akhir periode.
P0 = Harga pasar kini saham awal periode.
g = ekspektasi tingkat pertumbuhan deviden.
Implementasi teori capital budgeting internasional tidak selalu langsung dan mudah dilaksanakan. Aspek capital budgeting  process dan aspek tepat waktu, perbedaan iklim, budaya, bahasa, IT semakin mempersulit keadaan.
Sistem Informasi Manajemen
Isu yang berkaitan dengan Sistem
Masalah Informasi
Informasi Manajemen dan Hiperinflasi
FAS No. 52 tentang penggunaan Metode Translasi Temporal
Pendapatan Penjualan
Isu Dalam Pengendalian Keuangan
Sistem Pengendalian Domestik Vs Multinasional
Penganggaran Operasional
Analisis Perubahan Kurs
Penentuan Biaya Strategis
Ketika sistem biaya standar secara tradisional masih digunakan, perusahaan Jepang memperkenalkan konsep biaya yang fokus pada strategi manufaktur global (Productivity, TQC, JIT)
Ketika metode penentuan harga berbasis biaya (variance analysis) digunakan, Jepang justru menggunakan metode penentuan biaya berbasis harga (target costing).
Dengan target costing, estimasi biaya bukan didasarkan biaya untuk membuat produk, tetapi berdasarkan pada biaya yang dapat disisihkan untuk setiap produk atau disebut biaya Kaizen.
Penentuan biaya Kaizen fokus pada apa yang diperlukan untuk mencapai tingkat kinerja dalam kondisi pasar yang kompetitif.
Evaluasi Kinerja Operasi LN
Mengevaluasi kinerja memungkinkan top management untuk:
  1. Mempertimbangkan profitabilitas
  2. Menentukan kinerja area
  3. Alokasi sumberdaya
  4. Evaluasi kinerja manajemen
  5. Memastikan konsistensi perilaku manajemen
Konsistensi
Kinerja Unit Vs Manajemen
Kinerja Kriteria
Isu Pengukuran dan Perubahan Harga dalam Evaluasi

Analisis Laporan Keuangan Internasional

Banyak transaksi bisnis internasional, seperti:
     Merger dan akuisisi semakin banyak terjadi.
     Potensi dan kekuatan investasi asing tinggi.
     Pengurangan hambatan perdagangan,
     Dan sebagainya. 
Peluang dan Tantangan Analisis Lintas Batas
         Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yurisdiksi, Sejumlah negara berbeda dalam praktek, kualitas Pengungkapan, sistem hukum/UU, cara, sifat dan resiko usaha.
         Kualitas informasi berhubungan erat dengan kredibilitas perusahaan Sehingga banyak negara berupaya keras memperbaiki ketersediaan dan kualitas informasi mengenai perusahaan publik.
         Globalisasi pasar modal, kemajuan IT dan kompetisi, bursa efek, dan peningkatan kegiatan perdagangan merupakan kekuatan untuk memperbaiki praktek pelaporan keuangan perusahaan.
         Globalisasi mendorong analisis domestik semakin kurang relevan. Ketergantungan satu sama lain semakin tinggi dan tidak ada perusahaan yang bisa menghindar dari peristiwa global.
Kerangka Dasar Analisis Usaha
Palepu et al. (1996) membuat kerangka dasar untuk analisis dan penilaian usaha, yaitu:
         Analisis Strategi Usaha
         Analisis Akuntansi
         Analisis Keuangan
         Analisis Prospektif
Analisis Strategi Usaha
Ä      Ketersediaan Informasi
Ä      Rekomendasi untuk Melakukan Analisis
Analisis Akuntansi
Ø  Tujuan Analisis Akuntansi.
Ø  Saran untuk para analis
Analisis Keuangan Internasional
·         Analisis Rasio.
·         Analisis Arus kas.
·         Mekanisme untuk mengatasi
Analisis Prospektif Internasional
Mencakup dua tahap yaitu :
1.   Peramalan
2.   Penilaian
Isu Lebih Lanjut
o   Akses Informasi
o   Ketepatan Waktu Informasi
o   Pertimbangan Mata Uang Asing
o   Perbedaan dalam format Laporan
o   Hambatan bahasa